Jumat, 14 Agustus 2009

BARANG ANTIK SEJARAH DINASTI MING (1368 ¨C 1644)

Setelah berhasil mengusir Bangsa Mongol, Zhu Yuanzhang menobatkan
dirinya sebagai kaisar dengan gelar Ming Daizhu (1368 ¨C 1398). Tahun
pemerintahannya disebut dengan Hongwu, sehingga Beliau juga dikenal
dengan sebutan Kaisar Hongwu. Dinasti barunya tersebut diberi nama
Ming.

Pelayaran samudera merupakan salah satu hal yang patut dibanggakan
pada masa Dinasti Ming. Kaisar Yongle (1403 ¨C 1424) telah
memerintahkan Admiral Zheng He untuk mengadakan pelayaran ke selatan
menuju negeri-negeri yang jauh. Ia berhasil berlayar sejauh Afrika
(Mogadishu dan Malindi), jauh sebelum Bangsa Barat berhasil mencapai
tempat tersebut serta mencapai Kalkuta dan Kolombo beberapa ratus
tahun sebelum Vasco Da Gama. Zheng He berangkat pada tahun 1405,
membawa 63 kapal yang memuat 27.870 orang (jauh lebih banyak
dibandingkan dengan pelayaran Kolombus). Hal terpuji yang patut kita
teladani di sini adalah: meskipun membawa kekuatan besar tetapi Zheng
He tidaklah berusaha menaklukkan atau menjajah negeri-negeri yang
dikunjunginya. Hal ini beda dengan bangsa Barat, dimana penjelajahan
selalu diakhiri dengan penjajahan. Pelayaran samudera ini beberapa
ratus tahun lebih tua dibandingkan dengan Kolombus, sehingga dapat
dikatakan bahwa pelopor penjelajahan samudera yang sebenarnya adalah
Zheng He.

Yongle digantikan oleh putera tertuanya Hongxi (1425), yang hanya
memerintah setahun, namun ia memiliki rasa ketertarikan pada
astronomi. Ia telah berhasil mengenali bintik matahari, jauh sebelum
bangsa Barat mengenalnya. Kaisar Dinasti Ming yang terkenal berikutnya
adalah Wanli (1573 ¨C 1620). Pada masa kekuasaannya transformasi
Tiongkok menuju negara modernpun diawali. Hasil pertanian dari
Amerika, seperti misalnya jagung, kentang manis, dan kacang
meningkatkan produksi pangan dan jumlah penduduk meningkat hingga
menjadi lebih dari 100 juta jiwa atau bertambah dua kali lipat
dibandingkan awal Dinasti Ming. Dinasti Ming terkenal pula dengan
keramiknya yang diekspor ke seantero penjuru dunia. Pada beberapa
bagian belahan bumi ini, kita dapat menjumpai sisa-sisa keramik dari
jaman dinasti ini. Sementara itu menjelang akhir Dinasti Ming, Bangsa
Manchu di utara menjadi bertambah kuat. Pemimpin mereka Nurhachi
beserta puteranya Aberhai pada awal abad ketujuh belas berhasil
merebut Liaoning dari tangan Dinasti Ming. Setelah merasa kuat mereka
mendirikan dinasti sendiri yang diberi nama Qing (1626).

Kaisar Dinasti Ming terakhir adalah Chongzhen (1628 ¨C 1644), pada
jamannya terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Li Zicheng. Ia
berhasil merebut Beijing, ibukota Dinasti Ming pada Bulan April 1644,
menyatakan dirinya sebagai kaisar dan mendirikan Dinasti Xun. Kaisar
Chongzhen bunuh diri dengan cara menggantung diri dan pada saat yang
sama dengan kematiannya, berakhir pulalah Dinasti Ming.

Jenderal Wu Sangui yang ditugaskan menjaga perbatasan masih setia pada
Dinasti Ming, maka ia meminta tolong Bangsa Manchu yang saat itu
dipimpin Shunzhi (1644 ¨C 1661) untuk mengusir Li Zicheng. Tetapi
ternyata setelah Li berhasil diusir, Bangsa Manchu tidak bersedia
meninggalkan Tiongkok, sehingga dengan demikian berawalah kekuasaan
Dinasti Qing di Tiongkok.

From: ¡°perfect_harmony2000¡å
Date: Mon Jan 2, 2006 3:23 am
Posted at http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/16131
http://iccsg.wordpress.com/2006/01/05/serial-sejarah-dinasti-ming-136...

Dinasti Ming (Hanzi: Ã÷³¯, hanyu pinyin: Ming Chao) (1368 ¨C 1644) adalah
dinasti satu dari dua dinasti yang didirikan oleh pemberontakan petani
sepanjang sejarah Cina. Dinasti ini adalah dinasti bangsa Han yang
terakhir. Pada tahun 1368 Zhu Yuanzhang berhasil mengusir bangsa
Mongol kembali ke utara dan menghancurkan Dinasti Yuan yang mereka
dirikan. Ia mendirikan dinasti Ming (´óÃ÷‡ø; D¨¤ M¨ªng Gu¨®), dengan
ibukotanya di Nanjing sebelum putranya, Zhu Di, yang menjadi kaisar
ke-3 memindahkan ibukota ke Beijing.

Pada awalnya, Dinasti Ming mempunyai kekuatan lebih di antara negara-
negara tetangganya, setelah mengusir bangsa Mongol ke daerah Mongolia
Luar yang sekarang dan menguasai daerah Mongolia Dalam; ke selatan,
Dinasti Ming berhasil menguasai Annam, wilayah Vietnam sekarang.

Dinasti Ming berakhir dengan dikuasainya Beijing oleh pemberontak yang
dipimpin oleh Li Zicheng sebelum akhirnya jatuh ke tangan bangsa
Manchu/Jurchen. Sisa-sisa kekuatan dinasti Ming masih bertahan di
selatan sampai tahun 1662.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar